26.2 C
Jakarta
Thursday, September 19, 2024

Sulap Pesisir Jadi Objek Ekowisata Aquaculture Standar Kelas Dunia

JAKARTA RAYA – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Tangerang berhasil mengubah kawasan pesisir Ketapang, Kecamatan Mauk, menjadi permukiman yang teratur dan kawasan konservasi mangrove sekaligus ekowisata atau pariwisata berbasis lingkungan.

Keberhasilan dalam penataan dan pembangunan di kawasan yang dikenal sebagai ekowisata Ketapang Aquaculture di mana terdapat kawasan konservasi mangrove itu akan menjadi salah satu tujuan kunjungan peserta Partnership in Environmental Management for the Seas of East Asia (PEMSEA) Network of Local Government (PNLG) Meeting Summit 2022.

PEMSEA merupakan sebuah kemitraan untuk pengelolaan lingkungan hidup di Asia Timur yang bertujuan untuk mendukung dan menjaga kesehatan laut, pantai, masyarakat, dan ekonomi di sekitar kawasan tersebut.

Ada 53 kota dari 12 negara yang menjadi anggota kemitraan ini, dan Jakarta termasuk di antaranya.

“Kami berharap konsep penataan di Ketapang Aquaculture ini dapat menjadi proyek percontohan bagi 12 negara yang turut serta dalam PEMSEA Meeting Summit 2022, serta dalam penataan pesisir di Indonesia,” ujar Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar, baru-baru ini.

Pemkab Tangerang juga berhasil menjadi tuan rumah acara PEMSEA Meeting Summit 2022 bertema “Penguatan Ketahanan Pesisir menuju Ekonomi Biru Lokal yang Berkesinambungan”. Pertemuan ini akan berlangsung pada tanggal 25-29 Oktober 2022. Bupati Ahmed Zaki Iskandar juga menjabat sebagai Wakil Presiden PEMSEA.

Sebagai salah satu lokasi yang dikunjungi oleh tamu-tamu asing, kawasan Ketapang Aquaculture mengalami perubahan signifikan sebelum dan sesudah dilakukan penataan. Penataan di Ketapang, Mauk, tidak hanya melibatkan pembangunan fisik, tetapi juga aspek lingkungan dan ekonomi untuk menjaga keberlanjutan kawasan tersebut.

“Selain membangun kawasan desa nelayan, infrastruktur di sekitar kawasan, menata rumah-rumah, kami juga membangun pusat usaha, pusat jajanan, tempat lelang ikan, pasar ikan, dan konservasi mangrove yang kini menjadi salah satu daya tarik utama,” ungkap Ahmed Zaki Iskandar yang telah menjabat sebagai bupati selama dua periode.

Selain itu, ketika banyak tempat hanya fokus pada penataan kawasan, Pemkab Tangerang berhasil mencakup faktor ekonomi dan lingkungan hidup di kawasan tersebut.

Menurut Zaki, Pemkab Tangerang telah berhasil menanam mangrove di kawasan tersebut. Saat ini, sudah ada 16 jenis tanaman mangrove yang berhasil ditanam di Ketapang Aquaculture.

Jenis mangrove tersebut antara lain Xylocarpus granatum, Bruguiera gymnoriza, Bruguiera cylindrica, Rhizophora mucronata, Rhizophora apiculate, Rhizophora stiltosa, Ceriops tagal, dan Sonneratia alba.

Proses penanaman dimulai sejak tahun 2016 dan ribuan tanaman mangrove kini telah tumbuh subur.

Seluruh kegiatan pemanfaatan hutan mangrove di Ketapang Aquaculture hampir seluruhnya dilakukan oleh masyarakat setempat di sekitar pesisir. Hal ini terjadi berkat kerjasama antara PEMSEA dan Pemkab Tangerang dalam melibatkan dan memberikan pelatihan kepada UMKM lokal.

Kawasan pesisir Ketapang, Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang.

Zaki juga menambahkan bahwa hutan mangrove tidak hanya dimanfaatkan untuk produksi berbagai produk, tetapi juga menjadi habitat bagi kepiting mangrove.

Dengan adanya mangrove, produksi ikan dan udang di Ketapang Aquaculture mengalami peningkatan. Setiap kali panen dapat mencapai 1,2 ton, dan panen dapat dilakukan hingga 3 kali dalam setahun.

Apresiasi untuk Bupati Zaki

Langkah penanganan kawasan kumuh di Desa Ketapang, Kecamatan Mauk mendapatkan apresiasi dari Direktur Perumahan Bappenas, Triadewi Virgianty. Kawasan kumuh di pesisir pantai tersebut berhasil diubah menjadi kawasan Ketapang Aquaculture.

Apresiasi tersebut disampaikan oleh Triadewi saat mengunjungi lapangan ke kawasan Aquaculture, beberapa waktu lalu.

Menurut Triadewi, apresiasi tidak hanya datang dari dirinya, tetapi juga dari menteri dan pimpinan kementerian lainnya.

“Alhamdulillah, saya berkesempatan untuk melihat langsung keberhasilan Pemerintah Kabupaten Tangerang dalam penataan kawasan pesisirnya,” ujar Triadewi.

Apresiasi tersebut diberikan karena Kabupaten Tangerang berhasil melaksanakan program penataan wilayah pesisir, sementara banyak daerah lain yang gagal melakukannya. “Banyak daerah yang menata kawasan kumuh dan pesisir tetapi lupa untuk memperhatikan pemukiman warganya,” ungkap Triadewi.

Sementara di Kabupaten Tangerang, lanjutnya, semua aspek dapat terintegrasi dengan baik, mulai dari lingkungan perumahan hingga perekonomian yang dibangun oleh pemerintah kabupaten.

Bahkan, menurutnya, program ini telah memberikan manfaat yang dirasakan oleh semua pihak, termasuk masyarakat sekitar. Oleh karena itu, dia berharap untuk terus berkolaborasi dalam pembangunan antara pemerintah pusat dan Pemkab Tangerang. Dia juga berharap keberhasilan Kabupaten Tangerang dapat menjadi contoh bagi daerah lain yang ingin mengembangkan wilayah pesisir.

Pada kesempatan yang sama, Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menyambut kedatangan Direktur Bappenas RI dengan ucapan terima kasih atas apresiasi yang diberikan. Menurut Zaki, keberhasilan dalam penataan wilayah pesisir merupakan hasil dari kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat dan provinsi.(dam/hmi)

Penulis : Hadits Abdillah

Editor : Hadits Abdillah

Source link

Related Articles

Stay Connected

0FansLike
0FollowersFollow
0SubscribersSubscribe

berita terbaru