Kampung Gerabah di Desa Precet Plumpungrejo, Blitar, Jawa Timur, merupakan salah satu daerah yang mendapat perhatian dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) dalam upaya mengembangkan para Pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) Tanah Air agar terus berkembang dan maju.
Melalui program Klasterku Hidupku, wilayah ini menjadi sasaran pengembangan UMKM dengan memanfaatkan tanah liat sebagai bahan baku utama pembuatan kerajinan tangan.
Ketua Klaster Kampung Gerabah, Muhtaromin, mengatakan bahwa nenek moyang Kampung Gerabah sudah lama membuat gerabah tanah liat seperti wajan, kuali, hingga cobek. Proses pembuatan produksi gerabah tanah liat dilakukan dengan hati-hati dan tidak menggunakan bahan-bahan sembarangan.
Para pengrajin di kampung ini mengalami kesulitan dalam mengakses modal untuk mengembangkan usaha mereka. Untungnya, BRI melalui program Kredit Usaha Rakyat BRI (KUR BRI) memberikan dukungan kepada para pengrajin yang tergabung dalam Klaster Gerabah.
Salah satu anggota Klaster Kampung Gerabah, Abidin, mengaku bahwa bergabung ke klaster gerabah telah meningkatkan penjualan dan omset pemesanan dari produk-produk kerajinan gerabah.
Nafi, anggota lain dari Klaster Kampung Gerabah, juga merasakan manfaat dukungan pendanaan dari BRI. Dia berhasil memiliki galeri gerabah yang lebih besar dan mampu memenuhi permintaan pelanggan tunai dan transfer melalui BRI.
Muhtahorim menambahkan bahwa dengan adanya KUR dari BRI, para pengrajin sekarang lebih berkembang. Mereka yang dulunya kecil kini bisa tumbuh menjadi lebih besar dan pembayaran menjadi lebih mudah dengan BRImo.
Selain dukungan dalam bentuk pendanaan, BRI juga memberi pelajaran tentang edukasi pembayaran lewat uang digital QRIS kepada para pengrajin.
https://www.suara.com/bisnis/2023/11/23/093642/dapat-bantuan-dari-bri-pelaku-umkm-di-kampung-gerabah-makin-produktif-dan-berkembang