Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 4,94 persen secara year-on-year (y-on-y). Pertumbuhan positif ini tidak terlepas dari kontribusi sektor pertanian dan sektor lainnya. Menurut Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, sektor pertanian, industri pengolahan, perdagangan, pertambangan, dan konstruksi berkontribusi lebih dari 50 persen terhadap PDB triwulan III 2023. Amalia menyatakan bahwa capaian ini menunjukkan bahwa ekonomi Indonesia tetap kuat dan tumbuh positif meskipun menghadapi perubahan iklim global dan menurunnya harga komoditas ekspor.
BPS mencatat bahwa sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan mengalami pertumbuhan sebesar 1,46 persen secara y-on-y dan 1,61 persen secara quarter-to-quarter (q-to-q). Hampir seluruh lapangan usaha mengalami pertumbuhan positif, kecuali sektor pendidikan dan administrasi pemerintahan yang mengalami penurunan.
Amalia menjelaskan bahwa berdasarkan harga berlaku, PDB Indonesia pada kuartal III 2023 mencapai Rp 5.296 triliun, sedangkan berdasarkan harga konstan mencapai Rp 3.124,9 triliun. PDB sektor pertanian pada kuartal III 2023 berdasarkan harga berlaku sebesar Rp 718,4 triliun dan berdasarkan harga konstan sebesar Rp 397,3 triliun.
Kuntoro Boga Andri, Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, menyatakan bahwa sektor pertanian secara konsisten memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional. Dalam kepemimpinan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kementan terus berusaha mengawal transformasi dari pertanian tradisional ke pertanian modern. Transformasi ini diharapkan dapat meningkatkan produksi dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi. Kementan melakukan intervensi teknologi mekanisasi, menyediakan benih unggul, pupuk, dan sarana prasarana lainnya untuk meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia.
https://www.suara.com/bisnis/2023/11/06/154639/sektor-pertanian-berkontribusi-dalam-menaikan-pdb-indonesia
